Senin, 18 April 2022

Ancaman Sanksi Dosen UGM yang Diduga Mengolok Ade Armando


Dosen FMIPA UGM Karna Wijaya terancam dikenai sanksi manakala dirinya terbukti melanggar kode etik lewat unggahannya di media sosial terkait peristiwa pengeroyokan Dosen UI Ade Armando.

Kepala Bagian Hukum dan Organisasi (Hukor) UGM Veri Antoni mengatakan, hasil permintaan keterangan terhadap Karna hari ini oleh rektorat akan diserahkan kepada Dewan Kehormatan Universitas (DKU) UGM untuk diperiksa dan ditindaklanjuti.


"(Sanksi) tentu ada. Kalau ada pelanggaran kode etik ada sanksinya. Tetapi, itu sudah masuk kewenangan dari tim etik untuk menentukan sanksi apa nantinya," kata Veri ditemui di Balairung, UGM, Senin (18/4).




Veri pun menjabarkan jenis sanksi terberat yang bisa dikenakan kepada Karna jika dosen kimia tersebut terbukti menyebar ujaran kebencian.

"Sanksi terberat dalam konteks kita bisa saja misalnya penghentian atau penurunan jabatan misalnya. Atau bisa juga adalah penghentian melakukan kegiatan akademik. Itu dalam konteks administrasi etik ya," pungkasnya.

Kabag Humas dan Protokol UGM Dina W Kariodimedjo mengatakan, kampus memandang peristiwa ini telah menjadi konsumsi publik dan media. Sehingga diserahkan kepada DKU untuk ditelaah dan dicari keputusan terbaik.

"Bahwa aturan-aturan seperti ini memang seharusnya diserahkan ke DKU untuk menjaga marwah UGM supaya betul-betul nanti yang diperiksa dan juga hasil-hasilnya betul-betul sesuai dengan apa yang memang seharusnya ditegakkan oleh UGM," imbuhnya.

Menurut Dina, Karna telah memberikan keterangannya di depan rektor, wakil rektor bidang Sumber Daya Manusia (SDM), dan dekan FMIPA hari ini. Yang bersangkutan mengaku ada hal tak sejalan dengan fakta.

"Memang (dikatakan) ada hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Itu nanti akan didalami lagi. Mungkin dari pihak Prof Karna dan bagian hukor akan melihat yang mana itu. Memang kalau ada ketidakbenaran itu nanti ada hak jawab juga dari Prof Karna. Seterusnya nanti akan dikonsultasikan oleh Hukor UGM," pungkasnya.

Sebelumnya, Karna Wijaya mengaku hanya sebatas bercanda dalam mengomentari insiden pengeroyokan Pegiat Media Sosial (Medsos) sekaligus Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando di depan Gedung MPR/DPR, Senin (11/4) kemarin.


#nasional

0 Post a Comment: